Itik alabio mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh itik dari bangsa lainnnya dan merupakan sumber daya genetik ternak Indonesia yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya sehingga dapat memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia
Ciri Spesifik Sifat Kualitatif:
Postur tubuh ramping seperti botol.Warna bulu itik dewasa Jantan: cokelat totol-totol hitam atau putih pada kepala bagian atas; cokelat-abu-abu muda pada bagian punggung dengan ekor warna hitam melengkung ke atas; dada berwarna cokelat putih keabuan; sayap berwarna cokelat kerlip perak hijau kebiruan.Betina: hitam-putih pada kepala bagian atas; cokelat keabuan pada bagian punggung, dada, dan sayap dengan ekor lurus ke belakang
Warna ceker dan paruh kuning gading tua untuk itik jantan dan betina
Warna kerabang telur hijau kebiruan
Ciri Spesifik Sifat Kuantitatif:
Bobot badan dewasa jantan dan betina: 1,59 – 1,72 kgProduksi telur: 67,11 – 76,48% atau 220 – 250 butir/tahun/ekorPuncak produksi telur: 92,70%Bobot telur: 59 – 65 gram/butirKonsumsi ransum itik dewasa: 155-190 gram/ekor/hari
Ciri Spesifik Sifat Reproduksi:
Umur dewasa kelamin : 5 – 5,5 bulanLama produksi telur : 2,5 – 3 tahun ."
Ciri Spesifik Sifat Reproduksi:
Umur dewasa kelamin : 5 – 5,5 bulan Lama produksi telur : 2,5 – 3 tahun ."
Keunggulan Itik MA (Mojosari x Alabio)
Usia pertama bertelur lebih awal Produktivitas telur lebih tinggi.Konsistensi produksi lebih baik.Anak jantan bisa dijadikan itik pedaging atau potong jika dibandingkan dengan anak itik Mojosari maupun Alabio
Perkenalan Dengan: Ciri Itik MA
Potensi itik di Indonesia cukup besar, terbukti dari terdapatnya jenis itik local yang sangat bervariasi karena pengaruh kemampuan genetic ataupun karena pengaruh lingkungan. Untuk meningkatkan produktifitas itik local sekaligus menghasilkan bibit itik yang memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan sudah dilakukan serangkaian penelitian oleh balai penelitian ternak. Penelitian di arahkan pada evaluasi kemampuan produksi berbagai jenis itik local dan akhirnya diperoleh galur itik hasil persilanagan MA(Mojsari x Alabio). Itik MA ini diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan da berptensi sebegai bibit niaga penghasil telur dengan system tekurung
Sistem Reproduksi: Ciri Itik MA
DOD bebek Alabio MA
Kelompok itik Mojosari dan itik Alabio sebagai induk perlu mengalami proses seleksi lebh dahulu untuk memantapkan produktitasnya. Persilangan diantara bibit induk ini dipakai untuk menghasilkan itik niaga MA dengan segala keunggulannya. Persilangan itik dilakukan dengan teknik Inseminasi Buatan(IB) ataupun kawin alami. Itik yang dipergunakan itik jantan Mojosari Umur 7-8 bulan dan itik betina Alabio umur 6-7 bulan
Pakan yang diberikan bisa berupa dibuat sendiri atau diperoleh dalam bentuk kosentrat dari toko makanan ternak yang selanjutnya dicapur dengan sumber energy contohnya dedak dan jagung, untuk memenuhi kebutuhan itik."