Entok merupakan sejenis unggas yang mulai banyak dibudidaya oleh para peternak khususnya di Indonesia. Entok yang memiliki ciri perawakan yang sedikit lonjong dengan paruh sempit dan mendatar sangat menyerupai dengan unggas lain yang benama bebek.
Unggas satu ini banyak dijumpai di wilayah pelosok seperti desa maupun daerah pinggiran kota. Area dekat sawah maupun ladang sangat cocok dengan habitat unggas entok ini. Cara beternak entok pun cukup relatif mudah dan tidak memerlukan keahlian tertentu. Perawatan yang termasuk ringan membuat siapa saja mampu membudidayakannya apalagi bagi para pemula yang ingin bertenak unggas bisa saja dengan memulai mencoba menekuni jenis unggas yang satu ini.
Entok pertama kali mulai diternakkan di wilayah Meksiko terus merambat ke daerah lain seperti Amerika tengah serta Amerika latin dan saat ini perkembangan entok pun cukup tersebar di penjuru dunia tak terkecuali di Indonesia.
Jenis-jenis entok cukup banyak dan beragam seperti jenis entok albino, entok manila, entok mata merah, entok rambon dan entok jumbo. Banyak keuntungan dan manfaat yang diperoleh dari budidaya entok selain bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah dari hasil penjualannya, daging dan telurnya pun dapat dikosumsi.
panduan budidaya entok » Prospek Budidaya Entok yang cukup Menggiurkan
Selain itu pemasaran daging entok cukup laris di pasaran. Entok yang kaya sumber nutrisi dan protein hewani sangat baik bagi kesehatan terutama pada sel tubuh. Dikutip dari berbagai penelitian budidaya hewan unggas, salah satu manfaat bila mengkosumsi daging entok adalah tingginya kalori, lemak rendah, protein, karbonhidrat dan zat besi kandungan ini sangat baik bagi pertumbuhan tulang, khususnya bagi siapa saja yang ingin mengkonsumsinya.
Bagi para wanita yang ingin menikmati daging unggas satu ini jangan merasa cemas, sebab protein yang tinggi dan rendah lemak sangat cocok untuk menjalani progam diet dan sekaligus dapat meningkatkan stamina tubuh.
Itulah berbagai macam manfaat yang terkandung dalam daging entok selain baik bagi kesehatan dagingnya pun cukup enak dinikmati, daging yang empuk dan renyah apabila dimasak dengan takaran yang pas dan benar mampu menambah cita rasa bagi para pecinta makanan unggas. Daging entok biasanya dimasak rica-rica, dengan paduan bumbu rempah dan juga tambahan cabai bisa menggoyang lidah bagi siapa saja para penikmat daging unggas satu ini.
Dalam soal budidaya entok juga memiliki kelebihan tersendiri. Selain tahan terhadap penyakit dibandingkan dengan ayam atau sejenis bebek, entok juga merupakan unggas yang cukup kuat dari berbagai macam bentuk cuaca. Dengan diselimuti bulu yang tebal sangat membantu menghangatkan entok sendiri dari segala kondisi khususnya pada malam hari yang kadang kala suhunya bisa turun dibawah beberapa derajat calsius.
Namun entok juga bukan merupakan unggas yang tidak bisa terkena seragan wabah penyakit. Dengan penanganan dan perawatan yang salah bisa membuat entok sendiri lambat laun akan mengalami penurunan dalam hal kesehatannya. Berbagai macam penyakit yang banyak melanda terhadap unggas satu ini diantaranya mata berlendir, kaki lumpuh dan avian influenza atau lebih dikenal dengan istilah flu burung yang menyebabkan entok sendiri mati secara mendadak. Alangkah baiknya penyakit entok yang sedang terserang, segera ditangani dengan cepat karena bisa merambat terhadap entok yang lain, adapun caranya bisa dengan diisolasikan ke kandang khusus ataupun dengan cara dimusnahkan melalui pembakaran. Bagi entok yang terkena penyakit ringan dapat diberikan obat-obatan ataupun vaksin yang biasanya tersedia di toko peternakan.
Untuk memulai budidaya entok disarankan untuk survey lokasi terlebih dahulu, adapun tempat yang cocok dan pas dalam budidaya entok ialah yang jauh dari pemukiman warga. Bau kotoran yang menyengat kadang bisa saja mengganggu rutinitas warga sekitar. Pembersihan kandang juga harus diutamakan, secara alami entok juga merupakan unggas yang menyukai kebersihan meskipun kadang kala suka mencari makanan di selokan dan di kubangan air yang keruh.
Dalam hal pembuatan kandang entok, juga beragam cara bisa menggunakan bilah bambu maupun sistem pengumbaran, baiknya pertama mulai dari bibit DOC (1-21 hari) entok dimasukkan dalam kandang yang terbuat dari bambu ataupun stainlis. Hal ini agar entok lebih aman dari serangan predator seperti tikus, ular ataupun biawak. Pemberian alat terang seperti lampu juga harus diperlukan entok yang masih dini lebih rentan terhadap kematian dari pada entok yang sudah dewasa.
Agar pertumbuhan entok bisa maksimal dan cepat besar pemberian makan harus sering dilihat untuk entok yang berumur (1-21) hari disarankan menggunakan pakan pabrikan seperti jenis konsentrat pedaging. Menginjak satu bulan entok dapat disebar pada lahan di permukaan tanah.
Entok yang sudah menginjak umur dewasa untuk meminimalisirkan terhadap pakan entok yang harganya melambung cukup tinggi di pasaran, bisa menggunakan sistem fermentasi. Disini Kami akan memberikan tips bagaimana cara untuk fermentasi pakan entok supaya cepat besar dan dagingnya lebih sehat.
Cara Fermentasi Pakan Entok
Bahan yang di perlukan
Bekatul
Gedebok pisang
Gamblong/onggok ketela
Obat fermentasi bisa menggunakan EM4
Drum
Untuk cara-caranya pertama cincang sampai halus pada gedebok pisang, disini bisa menggunakan alat penggiling khusus atau bisa menggunakan alat manual berupa pisau. Kemudian campur semua bahan menjadi satu untuk takaran 10 kg gedebok pisang+gamblong+ banding 2 kg bekatul, selanjutnya tambahkan obat fermentasi EM4 yang sudah dicampur air.
Catatan penting, untuk penggunaan obat ini terlebih dahulu harus dibiarkan selama kurang lebih 15 menit ataupun bisa satu malam, guna untuk menghilangkan zat berbahaya seperti mikroba dan kuman untuk caranya siapkan dua tutup botol obat fermentasi beri gula 2 sendok makan dan masukkan ke dalam gelas ukuran sedang yang sudah diberi air penuh, usai 15 menit siapkan air sekitar 5 liter dan aduk sampai tercampur kedalam wadah yang cukup besar dan siramlah pada gedebok pisang serta bekatul tersebut secara merata.
Aduk semua bahan tanpa ada yang tersisa setelah tercampur, masukkan bahan tersebut ke dalam drum ataupun wadah yang kedap dari udara, hal ini dilakukan agar proses fermentasi berjalan lancar, tutup dengan rapat drum bisa menggunakan plastik ditaruh di dalamnya supaya angin yang ada dalam drum tidak bisa keluar karena hal ini dapat mengakibatkan gagalnya fermentasi tunggu sekitar 3 hari.
Catatan penting juga jangan sekali-kali pakan yang gagal fermentasi diberikan pada entok karena sangat membahayakan bagi kesehatan sang unggas.
Entok mulai bertelur berkisar umur 5/6 bulan, dalam tahap ini entok pejantan siap untuk membuahi sel telur pada ovarium entok betina setelah proses pembuahan, entok betina mulai siap untuk bertelur. Sementara siapkan terlebih dahulu untuk kandang khusus bagi entok yang bertelur sekaligus mengerami telurnya, proses pengeraman telur biasanya memakan waktu diantaranya 32-35 hari tergantung cuaca dan suhunya di tempat tersebut. Bagi anda yang tergiur untuk usaha budidaya entok bisa mulai beternak dalam skala kecil. Disini Kami akan memberikan prospek penghasilan beternak entok dari mulai awal hingga pasca panen.
Analisis Usaha Tani Budidaya Entok Pedaging Jumlah Biaya
Biaya Kandang Sederhana 100 ekor → Rp 500.000,-
● Biaya DOD 100 ekor x Rp 8000 → Rp. 800.000,-
● Biaya Pakan :
1. Pakan voer ayam (1—21 hari ) 21 hari x 3-5 kg x Rp.8000→ Rp. 405.000,–
2. Pakan Ransum+Fermentasi (21—90 hari) 69 hari x 56 kg x Rp.→ Rp. 840.000,-
● Biaya Obat-obatan →Rp. 50.000,-
● Jumlah→ Rp1,295.000,-
● Hasil penjualan 90% dari 100 ekor, yaitu 100 ekor @Rp.50.000,- → Rp. 5.000.000,-
Pendapatan→ Rp. 3,705.000,-
Tentunya prospek beternak entok pada table diatas termasuk dalam skala kecil semakin banyak jumlah entok yang dibudidaya semakin besar pula pendapatanya. Penjualan entok di pasaran pun sangat mudah, bisa dijual pada pengepul entok ataupun yang lainnya. Harga entok juga menjulang tinggi pada entok dewasa yang jantan bisa berkisar antara Rp 120.000 sampai Rp 150.000 tergantung dengan bobot pada entok tersebut sedangkan pada entok betina rata-rata berkisar antara Rp 65.000 sampai Rp 75.000. Harga ini juga berbeda pada setiap wilayah di Indonesia, jadi bagi para peternak entok jangan terlalu kuatir.